KEUTAMAAN TAUHID & BAHAYA SYIRIK
Perkara Tauhid dan Syirik adalah perkara yang
sangat agung dan penting untuk di ketahui oleh setiap muslim, baik itu
laki-laki maupun wanita, kecil maupun besar. Dan hal ini bisa kita lihat dalam
Nash al-Qur’an dan Sunnah yang shahihah, yang dimana kita dengar dan kita
ketahui bahwa Allah mengutus para Nabi dan Rasul dari Nabi Adam sampai Nabi
Kita Muhammad alaihimu sholatu wassalam tidaklah lain kecuali mereka
semua menyeru untuk mentauhidkan Allah dan memerangi semua bentuk Kesyirikan.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ
أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“ Dan sungguh telah kami utus pada tiap-tiap umat seorang rasul (Untuk
Menyerukan) agar mereka menyembah Allah (saja) dan menjauhi Toghud” (QS. An-Nahl [16]: 36)
Melihat begitu penting perkara tauhid dan syirik
ini, maka alangkah baiknya kita sebagai seorang muslim sejati untuk berusaha mengkaji
dan mengetahui keutamaan tauhid dan bahaya syirik ini, agar supaya aqidah
(keyakinan) kita semua bertambah kokoh dan tambah yakin bahwa hanya Allah Ta’ala
saja lah satu-satunya peribadahan yang berhak di ibadahi di muka bumi ini.
KEUTAMAAN TAUHID
Di dalam al-Qur’an dan Sunnah kita dapati banyak
ayat-ayat yang menerangkan bahwa, Tauhid adalah tujuan diciptakannya makhluk,
tujuan di utusnya seluruh para rasul, tujuan di turunkannya kitab-kitab samawi,
sekaligus juga merupakan pijakan pertama yang harus di lewati oleh orang yang
berjalan menuju Rabbnya. Kalau kedudukan tauhid sedemikian tinggi dan penting
di dalam agama ini, maka tidaklah aneh kalau keutamaannya juga demikian besar.
Dan diantara keutamaan tauhid adalah sebagaimana yang di jelaskan oleh syaikh
Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di di dalam kitab al-Qoulus Sadiid fi Maqaashit
Tauhid sebagai berikut:
1.
Orang yang bertauhid kepada Allah akan di hapus
dosa-dosanya.
Dalilnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu’ aliahi wa sallam dalam
sebuah hadis qudsi, Allah Ta’ala berfirman:
... يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ
لَقِيْتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.
“....
Wahai Bani Adam, seandainya engkau datang kepada-ku dengan dosa sepenuh Bumi,
sedangkan engkau mati tidak menyekutukan Aku sedikit pun juga, pasti Aku akan
berikan kepadamu ampunan sepenuh Bumi pula” (HR. at-Tirmizi, no: 3540, ia berkata “ hadis Hasan Gharib”)
2.
Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla
akan mendapatkan petunjuk yang sempurna, dan kelak di akherat akan mendapatkan
rasa aman.
Allah Ta’ala
berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا
إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
“ Orang-orang
yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezholiman
(Syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat
petunjuk ” (QS. al-An’am [6]: 82)
3.
Orang yang bertauhid kepada Allah Ta’ala
Akan di hilangkan kesulitan dan kesedihannya di dunia dan akherat.
Allah Ta’ala
berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ
لَهُ مَخْرَجًا، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
" Barangsiapa yang bertaqwa
kepada Allah niscaya dia akan memberi baginya jalan keluar. Dan memberinya
rizki dari arah yang tidak di sangka-sangka” (QS. ath-Thalaq [65]: 2-3)
4.
Orang yang bertauhid kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala di Jamin masuk Surga.
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam Bersabda:
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ
لَا إِلَهَ إِلَّا الله دَخَلَ الَجنَّةَ.
“Barangsiapa
yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan
benar melainkan Allah, maka ia masuk sorga.” (HR. Muslim, No. 26 )
مَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ
شَيْئًا دَخَلَ الجَنَّةَ
“ Barangsiapa yang mati dalam
keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, ia masuk sorga.” (HR. Muslim,
No. 93)
5.
Orang yang bertauhid kepada Allah Ta’ala
akan di beri kehidupan yang baik di dunia dan akherat.
Allah Ta’ala Berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ
أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً، وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ
أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Barangsiapa yang
mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka
kerjakan.” (QS. an-Nahl [16]: 97)
6. Orang yang
bertauhid kepada Allah Ta’ala Akan tercegah kekal di Neraka
يدخل أهل الجنة الجنة، وأهل
النار النار، ثم يقول الله تعالى: أخرجوا من كان في قلبه مثقال حبة من خردل من
إيمان، فيخرجون منها قد اسودوا فيلقون في نهر الحياء- أوالحياة، شك مالك- فينبتون
كما تنبت الحبة في جانب السيل، ألم تر أنها تخرج صفراء ملتوية ؟
"Setelah penghuni Surga
masuk Surga, dan penghuni Neraka masuk Neraka, maka setelah itu Allah Azza wa
Jalla pun berfirman, keluarkan (dari Neraka) orang-orang yang di dalam hatinya
terdapat seberat biji sawi iman ! Maka mereka pun dikeluarkan dari Neraka,
hanya saja tubuh mereka sudah hitam legam (bagaikan arang). Lalu mereka di
masukan ke sungai kehidupan, maka tubuh mereka tumbuh (berubah) sebagaimana
tumbuhnya benih yang berada di pinggiran sungai. Tidaklah engkau perhatikan
bahwa benih itu tumbuh berwarna kuning dan berlipat-lipat ?” (HR. Bukhari, No 22)
BAHAYA KESYIRIKAN
Adapun bahaya kesyrikan maka terdapat banyak dalil
dalam al Qur’an dan sunah yang jika direnungkan dan ditelaah oleh seorang hamba
akan menyebabkan timbulnya rasa takut di dalam hati terhadap kemusyrikan
sehingga dia akan mewaspadainya dan menjaga diri jangan sampai terjerumus ke
dalamnya. Dan di antara bahaya-bahaya kesyirikan adalah sebagai berikut:
1.
Orang yang Mensekutukan Allah Ta’ala akan
Masuk Neraka
Rasulullah
Shallallahu’ aliahi wa sallam bersabda:
مَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ
شَيْئًا دَخَلَ الَجنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ
بِاللهِ دَخَلَ النَّارَ
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak
berbuat syirik pada Allah dengan sesuatu apapun, maka ia akan masuk sorga.
Barangsiapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik pada Allah, maka ia akan
masuk Neraka” (HR. Muslim: 93)
2.
Orang yang mensekutukan Allah Ta’ala Tidak
akan di ampuni Dosa-dosanya
Allah Ta’ala Berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ
يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) syirik dan
dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki” (QS. an-Nisa
[48]: 116)
3.
Orang yang mensekutukan Allah Ta’ala Akan
Gugur Amal-amalanya
Allah Ta’ala Berfirman:
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan seandainya mereka berbuat syirik, pastilah gugur amal
perbuatan yang telah mereka kerjakan” (QS. al-An’am [6]: 88)
4.
Orang yang mensekutukan Allah Ta’ala Di
haramkan Masuk Surga
Allah Ta’ala Berfirman:
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ
فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ، وَمَا لِلظَّالِمِينَ
مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dantempatnya ialah Neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS.
al-Maidah [5]: 72)
Sungguh beruntung orang-orang yang mentauhidkan
Allah dan sungguh merugi orang-orang yang mensekutukan Allah, karena dengan
mentauhidkan Allah seorang hamba akan mendapatkan kebahagian di dunia maupun
akherat dan orang yang mensekutukan Allah, seorang hamba akan mendapatkan
kesengsaraaan dunia dan akherat.
Demikianlah penjelasan singkat beberapa keutamaan
Tauhid dan bahaya syirik yang di jelaskan di dalam Nash al-Qur’an maupun
sunnah, semoga Allah Ta’ala senantiasa memberi bimbingan dan keistiqomahan
kepada kita dalam mentauhidkan-Nya dan Menjauhi segala bentuk kesyirikan di
muka bumi ini. Semoga penjelasan yang sedikit ini bermanfaat. Barakallahufiikum
Oleh: Mustakim ar-Ramany
Posting Komentar